Beberapa waktu lalu, Min-A udah jelasin soal perawatan untuk pori-pori. Salah satunya adalah dengan mengeksfoliasi kulit dua kali seminggu. Produk eksfoliasi yang beredaran ada dua jenis yaitu chemical dan physical. Chemical exfoliator biasanya bertekstur cair ke kental dengan bahan aktif seperti AHA (Alpha Hydroxy Acid), BHA (Beta Hydroxy Acid), dan PHA (Poly Hydroxy Acid). Sebenarnya ada banyak bahan aktif lainnya namun ketiga bahan itulah yang paling populer digunakan dalam produk eksfoliasi dengan jenis chemical. Sementara physical exfoliator memiliki tekstur yang padat dan ada butir-butiran kecil yang bekerja untuk mengangkat sel kulit mati atau terdapat juga produk physical exfoliator berupa pads yang memiliki dua sisi tekstur. Masing-masing dari jenis exfoliator ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya. Yuk cari tau mana yang cocok untuk kebutuhan kulitmu!
Chemical exfoliator cenderung bekerja hingga lapisan kulit yang dalam sehingga dapat bekerja secara maksimal. Kandungan AHA dalam chemical exfoliator biasanya digunakan untuk mengatasi masalah hiperpigmentasi dan tekstur yang tidak merata. Sementara BHA digunakan untuk permasalahan kulit seperti jerawat, milia, komedo, dan pori-pori besar. Kandungan PHA bersifat lebih lembut di kulit sehingga cocok untuk pemilik kulit sensitif.
Physical exfoliator mengangkat sel kulit mati yang berada di lapisan teratas kulit. Biasanya, efek yang dirasakan adalah tekstur kulit yang lebih lembut. Namun kamu harus berhati-hati saat menggunakan physical exfoliator. Usapkan dengan lembut karena butiran-butiran yang ada di dalamnya berpotensi untuk mengiritasi kulitmu.
Setelah mengetahui exfoliator mana yang cocok untuk kulitmu, pastikan untuk rajin mengeksfoliasi kulitmu. Namun patut dicatat bahwa kamu hanya bisa mengeksfoliasi kulitmu maksimal dua kali seminggu ya, A-List!